Di hampir seluruh bagian pada kawasa pesisir di Kepulauan Selayar berada dalam anacaman abrasi dan banjir rob.
Kemungkinan tersebut menjadi salah satu turunan dari masalah perubahan iklim dan pemanasan global yang dialami dunia saat ini.
Fakta tersebut terlihat dari tergerusnya wilayah daratan dengan intensitas yang berbeda-beda pada beberapa titik.
Tidak hanya di Kota Benteng, hal itu juga terjadi pada sejumlah tempat di pesisir barat Pulau Selayar dan pulau-pulau kecil di Kepulauan Selayar.
Abrasi juga diperparah oleh gelombang ekstrim yang menjadi siklus musiman di Kepulauan Selayar pada fase muson barat.
Menyikapi fenomena tersebut, RTRW Kepulauan Selayar menjadikan gelombang ekstrim dan abrasi sebagai persoalan penting yang perlu ditangani.
Setidaknya ada tiga poin penting pada revisi RTRW Kepulauan Selayar yang menjadi penekanan, Salah satunya adalah Pembangunan tanggul penahan ombak atau Pembangunan jalan raya mengikuti garis Pantai dengan konstruksi yang dapat mereduksi gelombang ekstrim dan mencegah abrasi.
Bangunan di sekitar Pantai juga diarahkan untuk dibuat adaptif terhadap gelombang ekstrim dan tersedianya sarana peringatan dini dan rambu-rambu peringatan dini dan evakuasi.