Dinas PUTR Kepulauan Selayar menghadiri sosialisasi Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang pada Kawasan Karst di Makassar, Jum’at, (17/11/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan itu, ditujukan sebagai upaya menyatukan persepsi terkait Kawasan Karst dan pemanfaatan Sumber Daya Alam yang terkandung didalamnya.
Kehadiran Kepulauan Selayar sebagai bagian dari proses pemetaan Kawasan Karst di Kepulauan Selayar serta upaya tindak lanjut membuat kebijakan terkait pemanfaatan Sumber Daya Alam (SD) pada Kawasan Karst.
Kepulauan Selayar memiliki karakter geografis dimana terdapat Kawasan Karst pada sebagian besar wilayah Kecamatan Bontomatene, sisi Barat Kecamatan Buki, Bontomanai dan Bontoharu, ujung Selatan Bontosikuyu dan beberapa titik pada wilayah kepulauan.
Karst adalah bentang alam yang terbentuk akibat pelarutan air pada batu gamping dan/atau dolomit. Umumnya, karst dicirikan dengan adanya lubang, cekungan tertutup, langkanya sungai permukaan, berkembang aliran air/sungai bawah tanah dan gua.
Luas bentang alam karst Indonesia sekitar 15,4 juta hektar atau sekitar 8 persen dari luas daratan. Sekitar 62 persen masih berupa tutupan hutan alam atau 9,56 juta hektar.
Karst berfungsi sebagai kantong penyimpan cadangan air bersih dan daerah penyerapan karbon. Bentang alam karst mampu menyerap karbon yang mencemari udara dalam jumlah besar yaitu sebesar 13,482 Giga gram per tahunnya.